Jauh sebelum sekarang,
Aku menjawab uluran tanganmu dengan kesederhanaanku
Tak pernah meracau mulutku meminta sesuatu lebih darimu
Seikhlas hati teguh akan lisanmu
Hingga belati itu tajam menusuk jauh ke relung
Pelan kucoba untuk menetesi penawar sayatannya
Lantas,
Sekarang, perlukah kujawab tanya maafmu?
Suluh sudah kupadamkan
Bukan salahku jika sekarang kelam menghampirimu,
Kalaupun sekarang berbuih-buih mulutmu menanyakan
Mulutku takkan terbuka untuknya
Ia terkunci sudah karena khianatmu,
Sekarang menjauhlah,
Biarlah lamat benci ini pelan menghilang
Dan kau takkan perlu bertanya lagi
Tapi jika saja tanyamu masih mengiang di gendang pendengaran
Ia akan semakin menumpuk, menggunung dan mengarati sayatan belatimu
Maka,
Menjauhlah,
Jangan cari aku lagi,,