Jauh sebelum sekarang,
Aku menjawab uluran tanganmu dengan kesederhanaanku
Tak pernah meracau mulutku meminta sesuatu lebih darimu
Seikhlas hati teguh akan lisanmu
Hingga belati itu tajam menusuk jauh ke relung
Pelan kucoba untuk menetesi penawar sayatannya
Lantas,
Sekarang, perlukah kujawab tanya maafmu?
Suluh sudah kupadamkan
Bukan salahku jika sekarang kelam menghampirimu,
Kalaupun sekarang berbuih-buih mulutmu menanyakan
Mulutku takkan terbuka untuknya
Ia terkunci sudah karena khianatmu,
Sekarang menjauhlah,
Biarlah lamat benci ini pelan menghilang
Dan kau takkan perlu bertanya lagi
Tapi jika saja tanyamu masih mengiang di gendang pendengaran
Ia akan semakin menumpuk, menggunung dan mengarati sayatan belatimu
Maka,
Menjauhlah,
Jangan cari aku lagi,,
10 komentar:
Apakah tiada lg dimaafkan???
Semoga suatu waktu kita bisa bersama lagi...
dr lubuk hati yg terdalam kata maaf ku untuk mu...
by
lelaki yg dimasksud dalam puisi itu..
wah jadi ingin menhilang nih ceritanya,,apakah tidak sebaiknya bersahabat hehehe
Wah sepertinya kesalahan besar telah dibuat hingga sulit berucap maaf & berharap jauh serta melupakan
hmmm, pengkhianatan emang hal yg paling susah dimaafkan sih
sabar ya sya...
puisi nya bagus.. kena banget sama perasaan saya malam ini
#halah
btw blognya berat mbak :( susaa mau buka semua.
@dhymalk dhykta:
hmm,,,*tetep ga dijawab... :D
@sofyan:
waduh, gimana ya...dia terlanjur sakit hati kayanya... hehehe...:)
@arief:
sepertinya memang begitu rief.. ^_^
@meutia h.k:
waduh, kok malah saya mba mut..?? tapi emang bener kok, saya aja geram dengan kisah2 sperti ini...:)
@euis m. r:
hmm,,sesuaikah?? kalo begitu puisi ini buatmu euis... :)
btw, masa sih? saya bukanya lancar2 aja tuh...yang lain gimana?? mohon masukannya dong? ^_^
perlu beberapa kali baca.. dan itupun masii sulit buat saiia memahami rangkaian kata seperti iini ;(
@Belajar photoshop:
waduhh,,,tidak bermaksud membuat kamu bingung...^_^ hmm,, tidak sesulit yang kamu bayangkan kok... :) just enjoy it.. :)
sekelumit dendam, ataukah keengganan, cha?
kepahitan yang terus terkecap, atau rasa manis yang sekedar kenang?
tangis sesenggukan berujung tawa, atau senyuman dalam linang?
hhhh...
Bagaimana jika pertanyaannya adalah, "Jika aku yang bertanya dan memohon, apakah kau akan menjawabnya?"
:D
nice poem, cha... as usual..
paling tidak dia pernah menjadi seseorang yg penting ya.. hehe...
Posting Komentar