Minggu, April 03, 2011

Lagi Ingin Romantis

pict from here


Dinda…’, panggilnya
dan dia tersenyum ...



Senandung Keletik Hujan (2)


pict from here

Kau dengar  sesuatu?
Ia memanggilku,
menyebut namaku,
Tak kah kau dengar?

Tidak...
aku sedang tak bermimpi,
Dia benar memanggilku,
Lewat senandung  kelitik hujan,
Yang  meriuh manja pd paras jendela,
mengajak sunyi menari (*)

Basahnya menyejukkan,
Rintiknya menyenandungkan irama rindu,
Hujanku kan  datang meninabobokan angan,

Rindunya sudah kuterima,
Hampiri ia juga,
dan senandungkan  kelitik hujan padanya,
untuk rinduku




Notes:
(*) Makasih buat Andri Edisi Terbatas - Celoteh Jemari, atas hadiah kalimatnya ^_^



Sabtu, April 02, 2011

Senandung Keletik Hujan (1)

pict from here

Aku tersentak dari sekejap lelapku. Sekeletik bunyi hujan mulai berirama mencoba untuk menerobos atap rumbia pondok. Aku memandang kesamping dan keseluruh penjuru padang ilalang di sekitar. Tak ada dia. Menyuruk dibalik kelamnya malam. Benar-benar kelam.  

Ku tengadah ke langit, mencoba mencari kemana bersembunyinya Sang Penyatu kami. Khawatir jika nanti Sang Ratu bertanya kenapa ia tak ikut bersamaku malam ini.

Air langit jatuh sekeletik. Seperti bocoran dari bak langit yang lepas tambalannya. Hanya sekeletik. Tapi iramanya memilukan ulu hatiku.