Minggu, Desember 11, 2011

Sunyi

pict from here



Kau tanya, apakah aku baik-baik saja setelah kau bercerita tentang gelisahmu menyapu malam?

Beringsut nafas memburu, berujar sendu yang rindu mendekap rasa

Dan..

Sepuluh bayang sama menghitam pada dinding kusam bercermin jelaga

Kau mengeluh, bisuku menghantam relungmu yang tak bisa alfa menjeritkan sua yang belum berwujud

Mendesah lelah bergema sahut menyahut berdentum hingga berserak bercerai berai 

Dan..

Serangkaian harmoni imaji hanya tetap dalam ruang kosong tak berpenghuni
Atau terserak mengambang pada hamparan jingga cakrawala senja
Lantas..

Aku berdiri mematung, memandang jauh sampai ke ujung

Tanpamu..

Aku, piano kehilangan bunyi

Diam tak berdenting..



Minggu, Oktober 23, 2011

?Tanya?

pict from here


Jika tahu akhirnya menjadi seperti ini, kenapa harus ada kebimbangan sebelumnya ya Rabb,,,

Jika tahu ia yang Kau pilihkan, kenapa harus membebani hati  ini dengan prasangka ya Rabb,,,

Jika tahu aku akan tertawa sekarang, kenapa harus ada air mata ketika itu ya Rabb,,

Dan jika ku tahu bahwa kenyamanan yang ku rasakankan, kenapa harus ada ketakutan untuk melangkah ya Rabb,,,

Tapi sekarang,

Setelah semua itu tertepis dan keyakinan itu yang membuncah,
Aku menyadari bahwa, Kau beri aku semua itu agar aku selalu ada di dekatMu, tak berpaling dariMu dan selalu membujuk rayuMu,

Ah, Kau membuatku semakin menyadari akan cintaMu yang tak pernah meninggalkanku,

Terima kasih wahai Sang Maha Raja,
Sembah sujudku untukMu atas syukurku,,


*buat seorang sahabat yang tengah tersenyum saat ini ~semoga berkahNya selalu  menyertaimu, teman…~



Jumat, Oktober 14, 2011

Enggan

pict from here


seperti biasa hatiku melambung 'tika satu cerita kita bersua
begitu tahu rasaku dan rasamu menjadi teman satu sama lain
buncah rasa mengharapkan hadir dan senyummu
semangat untuk melampaui hari-hari
dan tak ada cerita selain kabar indah yang kau bisikkan
sungguh..

tapi tahukah kau
sungguh jua rasa itu terpatuk hingga berdarah-darah
'tika kabar ini terlupakan
tersisihkan tanpa peduli akan rasa yang jauh ada disana

semakin senja jingga akan segera mengkelam
lama terduduk disini hanya akan ada sepi menawari
kalaupun masih menanti
aku takut gerimis menari-nari mentertawai sedihku
melompat-lompat dan bergemericik dalam setiap tetesannya menimpa tanah

sementara angin mengebas-ngebaskan bimbangku untuk segera beranjak
lain kali kesini lagi, katanya
tapi rasaku masih bertahan untuk rinduku
aku masih ingin disini
menantimu...







Senin, September 26, 2011

Book Your Blog

Ada suatu ingin hati
Terpatri jauh dalam sanubari
tapi ragu akan kemampuan diri
tuk miliki buku sendiri..

jauh layang mata memandang
berharap satu kesempatan itu datang
tak usah ragu tak usah bimbang
Leutika Prio hadir menantang

.....


Book Your Blog! Bukukan Blogmu dengan Ikutan Lomba Ini :)

Media cyber kini menjadi alternatif populer untuk menyalurkan hobi, pemikiran, bahkan curahan hati . Salah satunya melalui blog. Dengan media ini, kamu bisa mengekspresikan diri , khususnya melalui tulisan. Bagi kamu yang merasa memiliki blog yang “kamu banget” ayo ikutkan ke lomba Book Your Blog ini! 

Bagi cerita seru di blogmu ke orang-orang dengan cara dibukukan J. Buat pemenang,isi blog-nya akan dibukukan dan diterbitkan GRATIS oleh Leutika Prio Self Publishing, serta dipasarkan secara online.
Leutika Prio adalah lini self publishing dari Leutika Publisher yang menyediakan berbagai macam paket penerbitan dengan sistem mudah dan harga terjangkau (www.leutikaprio.com). Self Publishing merupakan alternatif baru menerbitkan buku dengan lebih praktis dan tanpa seleksi. Para penulis tidak perlu repot membuat cover, mengurus ISBN, dan teknis buku lainnya karena Leutika Prio menyediakan layanan edit aksara, cover, layout, ISBN dan konsultasi yang telah disusun pada paket-paket penerbitannya. Penulis juga tetap mendapatkan royalti sebesar 15% dari harga produksi. Misi dari penerbit ini adalah mengajak sebanyak mungkin orang untuk menulis dan berbagi inspirasi pada para pembaca.

Caranya mudah banget!
  • Tulis tentang event ini beserta logo event di blogmu dengan bahasamu sendiri, diberi tag #bookyourblog
  • Kirimkan alamat blog kamu ke eventleutika@hotmail.com
  • Tulis sinopsis blog kamu dalam 250 kata Ms Word. Sertakan nama, nama pena, TTL, alamat, no handphone, alamat e-mail, akun FB, akun twitter. Kemudian attach file ke dalam e-mail.
  • Tulis “Book Your Blog” di judul e-mail.
 Blog seperti apa yang bisa menang?
  • Inspiratif, berisi cerita-cerita yang dapat menjadi inspirasi bagi orang lain.
  • Tidak mengandung SARA dan pornografi.
  • Berkarakter, konsisten berisi materi-materi yang terkonsep dan orisinil.
Apa Hadiahnya?
Dipilih 3 blog terbaik untuk mendapatkan:
  • Tulisan-tulisan di blog kamu akan diterbitkan GRATIS dalam bentuk buku oleh Leutika Prio
  • Royalti 15% dari harga produksi
  • Paket buku dari Leutika Publisher
  • Bagi yang belum terpilih tetap mendapatkan diskon paket penerbitan sebesar 20%.
Deadline : 30 September 2011
Web: http://leutikaprio.com/
Twitter: @leutikaprio
Fanpage Fb: http://www.facebook.com/leutikaprio



Senin, September 05, 2011

Riak


pict from here


Sentakan gelombang membuatku terhuyung. Air mencuat dari sisi kanan lambung kapalku. Sementara langit mulai mengkelam. Kencangnya angin menandakan sebentar lagi badai akan datang. Aku limbung melihat air yang mulai memenuhi badan kapalku.  Di tengah ketakutan yang membayangi, aku mencari-cari titik yang bocor. Ternyata pada bagian sisi kanan bawah kapalku. Tambalannya lepas. Kapalku pernah bocor di titik yang sama, dan karena hentakan gelombang, tambalannya lepas.  Dan sekarang aku disibukkan dengan menguras air yang mulai memenuhi. 

Aku sendiri di tengah situasi ini. Semuanya mengkelam, perasaan takut mulai memenuhi isi kepalaku. Tanganku meletih menguras airnya. Iba aku melihat kapalku terombang-ambing mengikuti arus gelombang yang menggila ini. 

“Ayolah kawan, kuras terus airnya. Kalau tidak kita akan karam di tengah samudra ini”, ujar kapalku mengagetkan.

“Carilah sesuatu yang bisa menambal bocornya. Aku akan berusaha mencari daratan dan menaklukkan gelombang ini”

            “Apakah kita masih bisa menemukan daratan?”, raguku

“Kalau kau masih kuat untuk mengeringkan lambungku dan dengan segera menambal bagian yang bocor.”

            “Kalau aku sudah tidak kuat?”, tanyaku ragu

“Kita akan karam di lautan ini. Semuanya akan berakhir. Dan aku tidak mau mati konyol disini. Ayo berusahalah.. “, kapalku masih bersemangat untuk kembali ke daratan.

Tanganku kembali meraih gayung dan menguras air dalam lambung. 

“Kawan, maafkan aku. Tak seharusnya aku membawamu berlayar sejauh ini. Harusnya kupastikan dulu tambalanmu kuat dan aman diterpa hantaman gelombang. Hingga mungkin kejadian ini takkan menimpa kita”, ujarku

Ia melirik bulir panas  yang jatuh ke lambungnya, “Ayo berusahalah,,,kita akan bisa lewati ini. Kita akan segera sampai ke darat.”





Senin, Agustus 01, 2011

Home

Senja  berjalan pelan mengusir matahari. Helaian daun-daun melap sisa-sisa keringat di tubuhnya. Evaporasi membuatnya dahaga yang tak berkesudahan. 

            “Hari yang melelahkan”, ujar sang daun

Angin senja ditemani warna jingga langit membuatnya meliuk-liukkan tubuhnya. Sepertinya sangat senang dengan keteduhan petang. Mereka tertawa-tawa riang. Aku tersenyum di bangku ini. Duduk sendiri memperhatikan polah tingkah mereka.

            “Hey…”, salah satu helaiannya memanggilku

Aku kaget dan memperhatikan dengan seksama helaian mana yang menyapaku. 

            “Hey…”, ulangnya

Aku lebih menajamkan pendengaran dan penglihatan. Ternyata si pucuk yang paling muda yang menyapaku. Eits, tunggu, apa benar dia yang memanggilku? Aku memandanginya dan menghampirinya lebih dekat. Kugeser tempat dudukku agar lebih leluasa memandanginya.

            “Kau memanggilku?”, tanyaku

     “Iya”, katanya masih sambil meliuk-liuk kegirangan karena berhasil memancingku mendekatinya

            “Ada apa?”, tanyaku lagi

Dia tersenyum, “Sepertinya kau lagi tidak bersemangat”

Aku mendengus sinis,’sok tahu sekali si pucuk ini’

            “Hahaha…, kau tidak perlu berbohong”

Aku mendelik,”semakin keterlaluan sekali dia malah menuduhku berbohong..”

            “Kau bisa bercerita kepadaku. Percayalah, aku teman yang baik. Aku bisa dipercaya melebihi buku diarimu itu”

Aku tergelak kecil mendengar ceracauan sok tahunya itu. Darimana pula dia tahu kalau aku sering menulis dan menceritakan suka ceria gundah gulanaku disana. Benar-benar tebakan yang asal dan mujurnya sangat tepat. Belum juga mulutku menjawab pertanyaannya, dia kembali menanyaiku, tapi lebih tepatnya menginterogasiku.

            “Kau lagi merasa sepi ya? Kau rindu rumah?”

Dan tebakannya kali ini semakin membungkam mulutku.







Jumat, Juli 22, 2011

Celoteh Dandelion di Padang Ilalang



Tapak kaki langkah cilik diantara belukar padang ilalang
Mengabadikan ragam warna dalam desah panjang
Guratan pena dalam kanvas kehidupan

Demikian jejak-jejak nafas diantara celoteh ceritasha
Potret jiwa-jiwa dalam selubung bayang
Nyaris terlewatkan dalam singkat selintas pandang

Terus menapak menyusuri belukar padang ilalang
Mencari dentuman hikmah yang tersematkan
Masihkah mawar ditangan selalu diitsarkan
Pun sayap dandelion telah beterbangan

**
Terima kasih sangat untuk my beloved  'Pearl of Life' Mba Fit
Very nice gift sis...^_^

Sabtu, Juli 16, 2011

"Poetry Hujan : Senandung Keletik Hujan"


Kau dengar  sesuatu?
Ia memanggilku
Ia menyebut namaku
Tak kah kau dengar?

Tidak..tidak…aku sedang tak bermimpi
Dia memang memanggilku
Lewat senandung  kelitik hujan
Yang  meriuh manja pd paras jendela,
mengajak sunyi menari

Basahnya menyejukkan
Rintiknya menyenandungkan irama rindu
Hujanku kan  datang meninabobokan angan
Rindunya sudah kuterima
Hampiri ia juga
dan senandungkan  kelitik hujan padanya
untuk   rinduku


 
Puisi ini diikutsertakan pada Kuis “Poetry Hujan” yang diselenggarakan oleh Bang Aswi dan Puteri Amirillis